Balada Taksi
Jadi kalau di simpulkan, kira-kira seperti ini :
1. Kantor baru yang bertempat di Gatot subroto, lebih tepatnya sederet plaza semanggi. Jadi tidak bisa diakalin untuk menghindar jalur 3 in 1.
2. Kegiatan malam yang baru yaitu, kembali menempuh study di kampus bilangan salemba ( menurut sang bunda, dia takut saya terlalu lelah menghadapi macet)
3. Pada bulan mei, si siti yang sudah setia menemani selama 11 tahun di pensiunkan. Alias di jual dan sedang menunggu si Livi yang tak kunjung datang.
Balada taksi ini terjadi hari ini, Minggu 29 Mei 2011, sekitar jam 14.00-ish. Teman kampus saya Fajar dan Dhimar teman SMA saya yang juga teman kantornya Fajar...-Yaaa begitulah koneksi saya dengan mereka- mengajak saya untuk nge-mall di daerah sekitar grogol.
Saya pun bersiap-siap dan setelah itu -tentunya- mencari taksi. Hari ini bisa di katakan kesalahan ada pada saya yang kurang berhati- hati. Saya memberhentikan satu taksi "DEAL" yang tampak luarnya seperti taksi si burung biru.
2. Kegiatan malam yang baru yaitu, kembali menempuh study di kampus bilangan salemba ( menurut sang bunda, dia takut saya terlalu lelah menghadapi macet)
3. Pada bulan mei, si siti yang sudah setia menemani selama 11 tahun di pensiunkan. Alias di jual dan sedang menunggu si Livi yang tak kunjung datang.
Balada taksi ini terjadi hari ini, Minggu 29 Mei 2011, sekitar jam 14.00-ish. Teman kampus saya Fajar dan Dhimar teman SMA saya yang juga teman kantornya Fajar...-Yaaa begitulah koneksi saya dengan mereka- mengajak saya untuk nge-mall di daerah sekitar grogol.
Saya pun bersiap-siap dan setelah itu -tentunya- mencari taksi. Hari ini bisa di katakan kesalahan ada pada saya yang kurang berhati- hati. Saya memberhentikan satu taksi "DEAL" yang tampak luarnya seperti taksi si burung biru.
Taksi tersebut pun menepi dengan sedikit insiden sang supir yang hampir menyerempet seorang pengemudi motor. Seharusnya itu sudah menjadi pertanda untuk saya untuk tidak menaiki taksi tersebut. tetapi rasa kasihan saya melihat sang supir yang telah mengalami insinden tersebut, meluluhkan saya.
Perjalanan di mulai.. Satu detik dari saya menutup pintu taksi dan duduk manis di dalam taksi tersebut, perasaan saya sudah tidak karuan. Entah kenapa, suasana di dalam taksi tersebut sangat suram. Satu per satu detail dalam taksi tersebut saya perhatikan.
Perjalanan di mulai.. Satu detik dari saya menutup pintu taksi dan duduk manis di dalam taksi tersebut, perasaan saya sudah tidak karuan. Entah kenapa, suasana di dalam taksi tersebut sangat suram. Satu per satu detail dalam taksi tersebut saya perhatikan.
Hal pertama yang membuat rasa takut saya timbul ( untuk pertama kalinya saya merasakan ini, biasanya saya sok jagoan..hehe ) adalah sang supir tidak memakai baju seragamnya. baju yang dipakai adalah kaos dalaman lusuh dan seragam sang supir tergeletak di kursi sebelahnya ( *glek..telen ludah aja rasanya susah ).
Rasa tidak aman mulai tumbuh. Saya pun putar otak, bagaimana ya supaya saya merasa aman. AHA! saya akan menulis distatus BBM, me-tweet ditwitter ( kali ini saya menggunakan twitter secara bijak, hehe ) atau status di facebook nama taksi berikut nomor taksi.
Tetapi apa yang saya temukan? Jangankan nomor taksi-nya, lha wong ID Card sang supir taksi pun tidak ada!! ( Bundaaaa.....pengen nangis saat itu...tumben nih saya agak cengeng *wink*...)
Mulai gemetaran tangan saya, keringat dingin, dan berbagai flashback hal - hal yang mengerikan timbul dalam pikiran ( maklum, kebanyakan nonton CSI NY,CSI Vegas, CSI Effect, NCSI, Criminal Minds, dan teman-temannya ).
Saya mencoba untuk menenangkan diri, tarik nafas dalam-dalam..Dalam hati berkata, semua akan baik-baik saja. Sang supir mengendarai taksi dengan cukup ugal-ugalan dan mengoceh sendiri ( entah sebenarnya dia sedang mengajak saya berbicara atau memang sedang mengoceh ) yang jelas, saya sudah tidak bisa berfikir positif.. Yak,,yak..saya jadi speechless.
Perjalanan saya cukup lancar saat itu. Pada akhirnya saya menyibukan diri untuk BBM-an dengan teman saya, Fajar.
Perjalanan saya cukup lancar saat itu. Pada akhirnya saya menyibukan diri untuk BBM-an dengan teman saya, Fajar.
Saat itu saya belum menceritakan bahwa saya dalam taksi yang cukup menyeramkan. Beberapa kilo meter sebelum sampai di slipi jaya, saya akhirnya memutuskan BBM fajar :
Me: (D) Jar..tolong telfon gw dong.
Me : (D) Gw pengen keluar taksi nih. Agak takut. gw pengen pura-pura janjian sama lo di slipi jaya
Me : (D) PING!
Me : (D) PING!
Me : (D) PING!
Taksi terus melaju dan hampir sampai di slipi jaya. BBM saya masih dengan status DELIVERED. Haduh nih fajar! Kemana sih..perasaan 5 menit sebelumnya masih aktif BBM-an dengan saya.
Me: (D) Jar..tolong telfon gw dong.
Me : (D) Gw pengen keluar taksi nih. Agak takut. gw pengen pura-pura janjian sama lo di slipi jaya
Me : (D) PING!
Me : (D) PING!
Me : (D) PING!
Taksi terus melaju dan hampir sampai di slipi jaya. BBM saya masih dengan status DELIVERED. Haduh nih fajar! Kemana sih..perasaan 5 menit sebelumnya masih aktif BBM-an dengan saya.
Akhirnya saya memutuskan...Ah..saya saja lah yang menelfon.
Dialed number...
tut,,,tut..and then...
Fajar : Halo
Me : Eh dimana jar?
Fajar : Eh baru sampai kostan nih. Baru turun dari taksi terus masuk ke kamar.
Me : Oh gitu ya..Gw udah di jalan.
Fajar : Udah sampai mana?
Me : Oh jar, lo ke slipi jaya dulu. Oh gitu..Jadi mau ketemu gw di sana dulu
Fajar : eh?ah?apa..?
Me : Oke, gw turun di slipi jaya.
Fajar : Eh..a..a..
Me : - Hang up the phone -
Saya pun meminta sang supir untuk menepi di slipi jaya. Voila! saya akhirnya turun dengan selamat di slipi jaya.
Ketika saya menoleh, sang supir belum beranjak. MATI..Apa sih maunya. Saya terus melangkah, memasuki slipi jaya ( ini terpaksa, karena sang supir tidak beranjak. ) ketika saya sudah memasuki mall, dari sudut pintu masuk mall saya melihat bahwa sang supir akhirnya menjalankan taksinya. Fweeeehh...selamat saya.
Setelah itu saya melihat BBM balasan dari fajar dan kembali ber-BBM-an;
Fajar : Oalah, maksudnya ini. Tadi gw ga ngerti lo ngomong apa.
Me : Ho oh..Taksi gw ngeri amat jar.
Fajar : Yaudah, lo dimana?
Me: Slipi Jaya
Fajar : Tunggu sana, nanti gw lewatin situ
Me : Ogah..ga mau nunggu disini. Disini juga horor tempatnya ah buat gw.
Akhirnya setelah merasa aman, saya memberhentikan sebuah taksi kembali di depan Slipi Jaya. Kali ini, taksi si putih dengan logo kuning dan tarif bawah tetapi memiliki reputasi nomor dua setelah si taksi burung biru yaitu : si taksi "cepat" Artinya..: AMAN. hehe..
Melaju lah taksi tersebut membawa saya ke tempat tujuan.
------------------------------------------------------------------------------------
Terkadang kita kurang waspada atau berhati-hati dalam memilih kendaraan umum yang di ambil. Tetapi dibandingkan rasa tidak aman atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi *amit-amit*, memang lebih baik berhati-hati saja kali yaaa...
Beberapa tips yang mau saya share :
1. Kalau naik bis atau angkot, pilih yang banyak penumpang. Kalau bisa yang populasi perempuannya lebih banyak di dalam kendaraan umum tersebut.
Setelah itu saya melihat BBM balasan dari fajar dan kembali ber-BBM-an;
Fajar : Oalah, maksudnya ini. Tadi gw ga ngerti lo ngomong apa.
Me : Ho oh..Taksi gw ngeri amat jar.
Fajar : Yaudah, lo dimana?
Me: Slipi Jaya
Fajar : Tunggu sana, nanti gw lewatin situ
Me : Ogah..ga mau nunggu disini. Disini juga horor tempatnya ah buat gw.
Akhirnya setelah merasa aman, saya memberhentikan sebuah taksi kembali di depan Slipi Jaya. Kali ini, taksi si putih dengan logo kuning dan tarif bawah tetapi memiliki reputasi nomor dua setelah si taksi burung biru yaitu : si taksi "cepat" Artinya..: AMAN. hehe..
Melaju lah taksi tersebut membawa saya ke tempat tujuan.
------------------------------------------------------------------------------------
Terkadang kita kurang waspada atau berhati-hati dalam memilih kendaraan umum yang di ambil. Tetapi dibandingkan rasa tidak aman atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi *amit-amit*, memang lebih baik berhati-hati saja kali yaaa...
Beberapa tips yang mau saya share :
1. Kalau naik bis atau angkot, pilih yang banyak penumpang. Kalau bisa yang populasi perempuannya lebih banyak di dalam kendaraan umum tersebut.
2. Usahakan duduk deket pintu. Kalau ada apa-apa *amit-amit* bisa lompat deh..Sedikit patah tulang tak apa lah..haha.. :)
3. Nah..kalau pengguna taksi seperti saya. Kala disiang hari pilihannya ada relatif lebih banyak. Ada si taksi TV, si taksi hijau, atau si taksi "travel". Saya menyarankan tetap menggunakan si burung biru atau si taksi putih berlogo kuning a.k.a si taksi "cepat". Kalau sudah malam; pilih lah HANYA si taksi burung biru!
4. Gunakan lah teknologi yang ada saat ini. Biasanya twitter sebagai tempat "curhat" atau status FB yang kurang lebih berisikan hal yang sama...hehe...Nah,,kali ini digunakan untuk memberikan info bahwa teman-teman sedang berada di kendaraan umum apa, nomor berapa, atau kalau sedang naik taksi; dengan taksi apa,ID supir atau nomor taksi-nya.
Kurang lebih hal tersebut sedikit membuat saya merasa aman. Jika ada apa-apa dengan saya, setidaknya saya sudah menginformasikan ditwitter,FB,atau status di BBM...:):)
Sekarang, saya sudah kembali ke rumah. YEAY...Besok senin - oh I love Monday -, kembali beraktifitas dan tentunya dengan menggunakan transportasi taksi :)
Ciao!
Adindha
Jakarta, 29 Mei 2011
0 comments:
Post a Comment